Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

Kepadatan penduduk

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c6/Growthbydevelopedvslessdeveloped.jpg/220px-Growthbydevelopedvslessdeveloped.jpg

Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru)

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.

Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

Piramida penduduk

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.

Pengendalian jumlah penduduk

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c0/Population_pyramid_1_%28triangle%29.PNG/250px-Population_pyramid_1_%28triangle%29.PNG

Piramida penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia

Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.

Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

Penurunan jumlah penduduk

Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black Death di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.

Transfer penduduk

Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama. Hal ini terjadi di India dan Pakistan, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia Kedua. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.

Ledakan penduduk

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bc/Population_density.png/225px-Population_density.png

Peta kepadatan penduduk dunia per 1994

Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.

Penduduk dunia

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4d/World_population_history.png/220px-World_population_history.png

http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png

Populasi dunia 1950-2000

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/95/World_population_increase_history.png/220px-World_population_increase_history.png

http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png

Kecepatan pertumbuhan 1950-2000

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.

Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa

Proyeksi penduduk dunia pada tahun 2025 meningkat tajam yaitu 8,012 miliar orang, dengan rincian:

  1. China: 1,453 miliar orang
  2. India: 1,431 miliar orang
  3. AS: 359 juta orang
  4. Indonesia: 263 juta orang dan lain-lain.

Bahkan hingga tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan diproyeksikan akan menembus 9,150 miliar orang dimana jumlah penduduk China justru turun mencapai 1,417 miliar orang sedangkan India naik tajam 1,614 miliar orang disusul AS 404 juta orang, Indonesia 288 juta orang, Brasil 219 orang. (hen/qom)

Total penduduk dunia pada tahun 2009 sebanyak 6,829 miliar orang. Berdasarkan data PBB 10 besar negara yang jumlah penduduknya tertinggi pada tahun 2009:

  1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
  2. India (1.103.600.000 jiwa)
  3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
  4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
  5. Brasil (186.112.794 jiwa)
  6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
  7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
  8. Rusia (143.420.309 jiwa)
  9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
  10. Jepang (127.417.244 jiwa)

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2010 akan mencapai 235 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menempatkan Indonesia masih menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

"Perkiraan 235 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,2% per tahun," kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam acara konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (29/4/2010).

Namun Rusman menegaskan, angka pasti jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2010 akan diketahui setelah hasil sensus penduduk 2010 mulai 1-31 Mei 2010. BPS telah bekerjasama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dalam program sensus penduduk 2010 ini.

Ia mengatakan sensus penduduk Indonesia mendapat dukungan dari lembaga internasional termasuk PPB. Hal ini karena Indonesia menjadi pusat perhatian dengan menempati posisi keempat penduduk terbesar di dunia.

"Kalau sensus penduduk Indonesia sukses, maka akan membantu menghitung jumlah penduduk di dunia," katanya.

Sensus penduduk di Indonesia dimulai sejak tahun 1815 pada masa Raffles kolonialisme Inggris yang baru mencakup wilayah Jawa. Kemudian pada masa kolonial Belanda dilakukan hal serupa pada tahun 1920 dan 1930. Di era pasca kemerdekan, sensus penduduk dilakukan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1999, 2000 dan akan dilakukan pada tahun 2010 ini.

Berdasarkan hasil sensus, jumlah penduduk Indonesia adalah:

  • Tahun 1930: 60,7 juta orang
  • Tahun 1961: 97 juta orang
  • Tahun 1971: 119,208 juta orang
  • Tahun 1980: 147,49 juta orang
  • Tahun 1990: 179,379 juta orang
  • Tahun 2000: 206,265 juta orang
  • Tahun 2010: diperkirakan mencapai 235 juta orang.

Proyeksi penduduk dunia pada tahun 2025 meningkat tajam yaitu 8,012 miliar orang, dengan rincian:

· China: 1,453 miliar orang

· India: 1,431 miliar orang

· AS: 359 juta orang

· Indonesia: 263 juta orang dan lain-lain.

Bahkan hingga tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan diproyeksikan akan menembus 9,150 miliar orang dimana jumlah penduduk China justru turun mencapai 1,417 miliar orang sedangkan India naik tajam 1,614 miliar orang disusul AS 404 juta orang, Indonesia 288 juta orang, Brasil 219 orang. (hen/qom)

Cara Untuk mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk - Ilmu Kependudukan

Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.


Sumber : www.wikipedia.org/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penduduk"

Post a Comment