HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi
telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional
merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar
akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang
menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait
dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di
seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas
tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki
efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat
disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi.
Kritik Atas Standar Internasional
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik.
Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak
mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa
akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai
terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan
dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar
belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang
berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara
politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon
terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas
batas:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal
menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.
Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah
terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi
mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti
menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang
mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan
semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial
Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara
keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan
penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang
menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit
semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional
1959- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen
Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi
internasional dimulai.
1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang
berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak
berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
1966- Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973- Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization
for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi
Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk
“Pengungkapan Informasi”.
1977- Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial
Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat
bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi
Perusahaan Transnasional.
1978- Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981- IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi
nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar
internasional.
1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar
perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan
di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi
internasional.
1987- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan
dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum
dalam praktik akuntansi dan audit.
1989- IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan
keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
diterbitkan aoleh IASC.
1995- Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja
yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk
satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam
penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk
merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas
dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi
akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh
perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal
internasional.
1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya
”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar
akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang
dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional
untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten
Asing”.
1999- Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International
Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya
pada bulan Juni.
2000- IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang
disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun
1993.
2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan
seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang
diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS
selambatnya tahun 2005.
2001- Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting
Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung
jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang
dikeluarkan oleh IASC.
2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata
seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar
IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan
konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini
terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan
pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian
mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
2002- IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi
komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional
dan AS.
2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang
diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama
dengan IFRS.
2003- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of
Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi,
transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar
Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah
solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru
1. Badan wali
2. Dewan IASB
3. Dewan penasihat standar
4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan
eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil
langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal
untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO:
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
- FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
- KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN PELAPORAN (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
- ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Sumber :
http://2wir.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://nunung-nur.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
Analisis Lap. Keuangan Internasional
Investor, analisis riset ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para
pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar
untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan
keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi
dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio
asing.
Kebutuhan untuk menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena
kegiatan merger dan akuisisi telah semakin banyak terjadi secara
internasional. Karena bisnis menjadi semakin semakin global, laporan
keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada masa sebelumnya Karen
amenjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi
usaha, dan control perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan secara
terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera
dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan terhadap pasar LN telah meningkatkan kompetisi
bisnis meltinasional secara signifikan.
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi.
Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat
dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak
kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk
analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan
pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar
modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor
dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat
untuk analisis dan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan
keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis akuntansi
3. Analisis keuangan
4. Analisis prospektif
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan
dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini
memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba
dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para
analis untuk membuat peralaman yang realistis.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
- Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara
karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi.
Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan
statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak
negera dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat
berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat
rendah di banyak negara berkembang.
- Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analsis starategi usaha
dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan.
Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis
setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses
yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih
belum tersedia atau sukar untuk diperoleh.
Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran
internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan
broker.
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil
yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis
perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntasi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak
mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan
- identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
- Analisislah fleksibilitas akuntansi
- Evaluasilah strategi akuntansi
- Ecaluasilah kualitas pengungkapan
- Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah
- Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan,
dan audit sangat dramatis. Karekteristik nasional yang menyebabkan
perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum,
pengawasan dan penegakan aturan dan ruang lingkup diskresi manajemen
atas pelaporan keuangan
Kualitas pengungkapan dan tingkat keyakinan audit harus diamati dengan
sangat ketat pada saat melakukan analisis terhadap laporan keuangan
sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatan kaki kebijakan akuntansi
cukup terbatasjumlahnya dalam beberapa laporan tahunan perusahaan
Jerman.
Lingkungan audit jerman sangat berbeda dibandingkan dengan lingkungan di
negera-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Aturan independensi
auditor di Jerman tidak terlalu komprehendif dan rumit bila dibandingkan
dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat, dan para manajer di
jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi auditor untuk
menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan
menerima.
Auditor eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah
standar akutansi dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan
aturan yang memastkan para auditor untuk tetap independen dalam
praktiknya.
Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimana pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara dramastis bila
dibandingkan dengan praktik akuntansi di negara-negara Anglo-Amerika.
- Saran-saran untuk para analisis
Pada saat melakukan analisis, para analis harus sesering mungkin bertemu
dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan
kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara pasar berkembang
yang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif
yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya teknologi komunikasi baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan.
ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup
perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau
dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap
beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang
diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan,
serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas
secara periodik.
Analisis rasio
2 masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional:
1. Apakah pebedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan
perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang
dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
2. seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan
ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan rasio
keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’
Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara
dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi
Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh
perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian
sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh
SEC cukup informatif.
Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
- Depresiasi dan amortisasi
- Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi
- Pajak tangguhan
- Pensiun
- Translasi mata uang asing
Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang
mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut
GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS.
Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar
dari 25%
Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC
mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman
angka-angka laporan keuangan yang sig. Para analis sering kali harus
memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat dibandingkan dengan
membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang
sedang dianalisis.
Analisis arus kas
Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu
perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut
GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara
yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus
kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena
tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan
dengan ukuran-ukuran berbasis laba.
Mekanisme untuk mengatasinya
Beberapa pendekatan bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa
lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian
ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara.
Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan
Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.
Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan LK
yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuian yang dapat diandalkan.
ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif Mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika
melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis
mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
keputusan usaha. Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda
digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga
teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan
berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif
internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda
menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi,
perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan
banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
http://mlovcup-lillahmlov.blogspot.com/2011/04/bab9-analisis-lap-keuangan.html
0 Response to "HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL dan Analisis Lap. Keuangan Internasional"
Post a Comment